Kelukaan yang awak ciptakan ini maha pedih. Tak bisa tergambar dengan kata-kata. Mengapa tergamak awak mengecewakan saya setelah janji-janji bersemi? Lupakah awak pada saat-saat indah kita? Pada waktu-waktu yang telah terlewati? Pada saat tawa gurau berderai? Pada kala susah menjengah dan kita sama-sama enempuhinya? Apakah ada salah saya yang merubah atau sememangnya hati awak rapuh mempertahankan cinta kita?
Ketahuilah awak,saya amat merindui awak, lelaki yang pernah membahagiakan. Apa saya tidak pernah melorek bahagia pada layar hidup awak?
Sayang saya pada awak bukan main-main tapi sayang saya pada awak untuk menjadi pendamping hidup saya dunia akhirat. Tatkala mata awak dibutakan untuk menilai semua tu, saya harap masih ada setitis cahaya yang akan menyuluhnya.
Maka, saya insan lemah yang tak daya melawan takdir ini, menyerahkan kepada Allah, tempat bergantung dan berharap. Sesungguhnya Allah, aku bertawakal.
No comments:
Post a Comment