Sekadar ingatan bagi yang ingin beringat...
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulityang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Dia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu perlahan-lahan sambil mengucapkan uluk salam.
Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".. Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk.. Air matanya berderai
tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah.. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.
"Saya takut mengatakannya. "jawab wanita cantik.
"Katakanlah janganragu-ragu!" desak Nabi Musa.
Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya...telah berzina.." Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun... Lantas hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... mati," Ucap wanita itu seraya menangis semahu-mahunya.
Nabi Musa berapi-api matanya. Denganmuka berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, nyah kamu dari sini! Agar seksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata kerana jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mahu dibawa ke mana lagi kakinya. Bila seorang Nabi sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Setelah wanita tersebut meninggalkan rumah Nabi Musa, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?
Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.
"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"
" Ada !" jawab Jibril dengan tegas.
"Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran.
"Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari seribu kali berzina".
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadapnya. I mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hambaNya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahawa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy)
Dalam hadis Nabi SAW disebutkan :
Orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan solat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub bersamaan lapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah NabiMusa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pengajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat dengan istiqomah.
Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.
Wassalamu'alaikum wbt...
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran 104:105)
"Qul, Amantu bil-Lahi, tsumnas-taqim"
Katakanlah! Aku percaya kepada Allah dan kemudian berpegang teguhlah pendirian itu."