Jika Gunung Tahan yang pernahku daki lima tahun dulu tinggi, tinggi dan besar lagi hajat yang dibawa oleh sahabatku malam tadi. Darah terus menyerbu ke wajah, seluruh urat sendi terasa lemah, hati berdebar-debar saat mendengar hajat itu. Perasaan bercampur-baur aku menukar topik perbualan demi melindungi resah di hati. Tapi kenapa aku? Dia bukan tak tahu aku siapa. Peliklah.
No comments:
Post a Comment